Selasa, 06 Oktober 2015

Konsep Pesantren Bisnis Online dan Bagaimana Membangun Komunitas yang Solid


Banyak aktivis dakwah, baik yang pasif, underground ataupun yang dulunya malang melintang di rohis SMA dan Kampus saat ini berbondong-bondong menekuni bisnis online.

Ada yang ber-online shop ria, berjualan jasa, atau menjadi blogger.

Tapi hanya sedikit dari mereka yang percaya diri menunjukkan kepada publik bahwa mereka adalah aktivis dakwah.

Saya pernah baca buku dari seorang pakar, katanya untuk sukses lebih cepat di bisnis online, perlu adanya komunitas.

Untuk istiqomah dalam dakwah, perlu juga adanya komunitas.

Komunitas berguna untuk saling mengingatkan, saling memberi semangat dan motivasi, serta bahu-membahu mencapai tujuan yang sama, yaitu sukses dunia dan akhirat.

Dua hal ini akan dikolaborasikan dan menghasilkan sebuah sistem atau konsep baru yang sangat powerful.

Konsep Pesantren Bisnis Online.

Berdakwah sambil berbisnis online.


Ada yang namanya aktivis dakwah pasif, yaitu aktivis yang masih takut untuk berdakwah pada orang lain, dakwahnya baru sebatas untuk diri sendiri.

Para aktivis dakwah tadi, terutama aktivis pasif akan sama-sama berjuang di bisnis online sambil tetap bersyariat.

Maksudnya, bisnis online jalan, tapi solatnya lima waktu, tepat waktu dan berjamaah.

Bisnis online nya tetep jalan, tapi amalan sunnah semisal solat tahajud, solat duha, dzikir pagi dan petang, serta tilawah dan hafalan quran nya juga sejalan.

Mudah-mudahan yang pasif lama-lama nanti jadi aktif.

Dan yang sudah aktif mudah-mudahan semakin militan dalam dakwahnya.

Pada artikel ini saya akan membagi tipe dari pesantren bisnis online ini menjadi dua tipe yaitu :

Pesantren Bisnis Online Tipe 1 (satu)

Pesantren bisnis online tipe pertama merupakan tipe pesantren bisnis online yang paling ideal.

Semua peserta pesantren akan berada di satu tempat yang sama.

Hidup bersama-sama, dipisah antara peserta laki-laki dan perempuan.

Tugas rumah tangga dikerjakan bersama-sama mulai dari masak hingga kebersihan asrama.

Jadwal kegiatannya seimbang antara bisnis online dengan kegiatan keagamaan.


Ada ‘jam kerja’ nya juga yaitu waktu untuk melakukan kegiatan bisnis masing-masing, dikerjakan dalam waktu yang sama secara bersama-sama, jadi sudah seperti kantor.

Tapi pada pagi hari semua peserta diwajibkan untuk melakukan dzikir (al-ma’tsurat) pagi dan solat duha.

15 menit sebelum adzan berkumandang, semua peserta pesantren harus sudah meninggalkan kegiatan dan bersegera solat berjamaah di masjid.

Aktivitas kerja / bisnis terhenti sekitar pukul 5 (lima) sore dilanjutkan dzikir (al-ma’tsurat) petang, selanjutnya setelah solat maghrib peserta diwajibkan untuk melakukan tilawah dan hafalan quran hingga tiba waktu isya.

Saat malam hari setelah solat isya dilanjutkan acara makan malam bersama sambil berdiskusi atau melakukan review / muhasabah bisnis masing-masing.

Peserta pesantren diwajibkan tidur lebih awal.

Karena nanti malam sekitar pukul 2-3 pagi harus bangun untuk solat tahajud bersama-sama.

Setelah itu peserta boleh untuk tidur kembali sejenak hingga menjelang solat subuh.

Begitu seterusnya kegiatan pesantren setiap hari berlangsung.

Ceramah dan tausyiah baik dari peserta pesantren ataupun mendatangkan ustadz dari luar pesantren dilaksanakan setelah solat isya.

Kelebihan Pesantren Bisnis Online Tipe 1 (satu) :

Karena hampir semua kegiatan dilakukan bersama-sama maka pesantren bisnis online tipe 1 (satu) ini memberikan efek yang luar biasa besar dalam waktu yang cepat.

Rasa kebersamaan dan kekeluargaan akan sangat terasa. Karena semua peserta sedang sama-sama berjuang, memiliki visi dan misi yang sama.

Jika ada kesulitan bisa langsung menanyakan pada teman-teman satu pesantren.

foto : abatasa.com

Karena setiap hari bersama-sama, maka semangat dalam bekerja pun akan berlipat-lipat setiap hari. Jadi tidak mudah menyerah dan lebih fokus.

Kekurangan Pesantren Bisnis Online Tipe 1 (satu) :

Setiap peserta pesantren harus rela dan ikhlas meninggalkan anggota keluarga di rumah. Karena tidak mungkin membawa mereka bersama-sama hidup di pesantren.

Bisa-bisa anda nanti tidak fokus.

Apalagi yang sudah berumah tangga mempunyai istri dan anak. Tentu tidak mudah meninggalkan mereka dalam waktu yang tidak sebentar.

Harus punya perbekalan yang cukup selama di pesantren. Baik itu biaya untuk diri sendiri di pesantren, ataupun biaya untuk keluarga di rumah.

Karena di pesantren kita hidup dengan orang lain yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda, maka akan rentan dengan konflik-konflik kecil antar santri.

Pesantren Bisnis Online Tipe 2 (dua)

Pesantren bisnis online tipe 2 (dua) ini lebih cocok kalau disebut pesantren bisnis online virtual.

Anda mungkin sudah menangkap maksud saya.

Jadi semua aktivitas bisnis kita tetep dilakukan di rumah masing-masing.

Bagi yang ngantor tetaplah pergi ke kantor setiap hari.

Bagi yang berwiraswasta tetaplah buka lapaknya seperti biasa.

Hanya saja setiap santri diwajibkan melaporkan kegiatan-kegiatan bisnisnya, dan rutinitas keagamaannya.

Medianya bisa menggunakan facebook, bbm atau what’s app.

Contoh santri A melaporkan :

“hari ini saya sudah posting 2 (dua) artikel di blog saya, berarti total sudah 189 artikel. Dan untuk blogwalking hari ini sebanyak 20 kali.”

“tahajud saya ga bangun, tapi duha dan solat lima waktu berjamaah beres.”

Untuk pembuatan laporan bisa juga dengan metode ‘check list’ di Microsoft excel atau google drive.


Intinya, pada pesantren bisnis online tipe 2 (dua) ini, kegiatan bisnis dan kegiatan keagamaan tetap dilakukan seperti biasa, hanya saja kontrol kegiatannya ada pada masing-masing individu.

Kelebihan Pesantren Bisnis Online Tipe 2 (dua) :

  • Waktu dan tempat lebih fleksible 
  • Bisa tetap bersama keluarga
  • Tidak perlu dana tambahan untuk bermukim di pesantren

Kekurangan Pesantren Bisnis Online Tipe 2 (dua) :

Masalah terbesar dalam bisnis online adalah tidak adanya bos yang mengatur kita. Sehingga kita rentan sekali dengan malas dan patah semangat (kurang motivasi).

Pesantren bisnis online pun sebetulnya sama, nantinya kita tidak akan disuruh-suruh oleh teman satu pesantren untuk membangun bisnis sendiri.

Toh bisnis anda adalah tanggung jawab anda sendiri bukan ?.

Tapi dengan bersama-sama setiap hari bertatap muka, setiap hari duduk berdekatan, merasakan energi semangat langsung dari rekan-rekan satu pesantren, maka kita juga akan mudah termotivasi / semangat.

Tapi kalau pesantren tipe 2 (dua) ini, tidak akan mendapatkan sensasi seperti yang saya sebutkan diatas.

Karena semuanya dilakukan sendiri di rumah masing-masing.

Pas giliran lagi terserang rasa malas, akan sulit mengendalikannya menjadi semangat lagi.

Menurut saya ini yang menjadi kelemahan terbesar dari pesantren bisnis online tipe 2 (dua) : tidak ada tatap muka langsung dengan santri lain.

Juga tidak bisa solat berjamaah bersama-sama, ngaji bersama, dzikir bersama dan masih banyak lagi.
---

Sampai disini anda sudah berkenalan dengan 2 (dua) tipe pesantren bisnis online.

Sebenarnya konsep pesantren bisnis online ini merupakan salahsatu impian terbesar saya.


Konsep pesantren itu lintas usia, jadi tidak terpaku pada usia tertentu saja, asal ada kecocokan antar santri maka langsung jebred aja.

Jujur saja, saya sangat merindukan adanya pesantren bisnis online tipe 1 (satu), terutama yang dekat dengan rumah saya, di karawang – jawa barat. (daerah sekitar purwakarta, subang, bekasi, cikarang)

Oleh karena itu, saya sangat terbuka sekali jika memang ada yang ‘ngajakin’ saya untuk mendirikan komunitas seperti ini, tentunya di daerah-daerah yang tidak terlalu jauh dari tempat saya.

Bagi teman-teman yang punya ide sama dengan saya, bisa sekalian corat-coret di bagian komentar, bagaimana seharusnya pesantren bisnis online itu,

Atau bagi teman-teman yang ingin juga mendirikan pesantren bisnis online di daerahnya masing-masing bisa tulis di bagian komentar kota asal nya, siapa tau banyak pembaca lain yang satu daerah dengan anda.
Tidak ada komentar:

Posting Komentar